Suatu hari Nabi Muhammad menangis hingga Allah bertanya melalui Jibril, "Sampaikan kepada Muhammad, apa yang membuatnya menangis.". Kemudian Jibril turun menyampaikan pesan Allah, "Kenapa engkau menangis?" beliau menjawab "Umatku." Nabi Muhammad sangat khawatir dengan masa depan umatnya jika banyak yang terjerumus ke dalam neraka. Nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang memberikan tauladan terbaik kepada umatnya. Beliau banyak memberikan pesan-pesan penting untuk kehidupan manusia. Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ وَلَا تَكَلَّمْ بِكَلَامٍ تَعْتَذِرُ مِنْهُ غَدًا وَاجْمَعْ الْإِيَاسَ مِمَّا فِي يَدَيْ النَّاسِ baca juga Teladan Kemerdekaan dalam Kisah Pembebasan Kota Makkah Doa-doa yang Dibaca Nabi untuk Menyembuhkan Penyakit, Bisa Anda Amalkan! Pesan Cinta Tanah Air dalam Hadits Nabi Artinya “Jika kamu hendak melaksanakan shalat, shalatlah seperti shalat terakhir, jangan mengatakan sesuatu yang membuatmu minta maaf di kemudian hari dan kumpulkan keputus-asaan terhadap apa yang ada pada manusia”. Terdapat tiga pesan dalam hadis di atas, yaitu salat dengan khusyu, menjaga lisan, dan mengambil hikmah dalam setiap kejadian. Namun yang menjadi fokus dalam tulisan ini ialah pesan untuk menjaga lisan. Dalam hadis shahih lainnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam juga berpesan إِذَا أَصْبَحَ ابْنُ آدَمَ فَإِنَّ الأَعْضَاءَ كُلَّهَا تُكَفِّرُ اللِّسَانَ فَتَقُولُ اتَّقِ اللَّهَ فِينَا فَإِنَّمَا نَحْنُ بِكَ فَإِنِ اسْتَقَمْتَ اسْتَقَمْنَا وَإِنِ اعْوَجَجْتَ اعْوَجَجْنَا Artinya “Jika waktu pagi tiba seluruh anggota badan menyatakan ketundukannya terhadap lisan dengan mengatakan, Bertakwalah kepada Allah terkait dengan kami. Karena kami hanyalah mengikutimu. Jika engkau baik maka kami pun baik. Sebaliknya jika kamu melenceng maka kami pun ikut melenceng” HR Tirmidzi no 2407 dan dinilai hasan oleh Al Albani. Pun terkait dengan menjaga lisan, nabi mengaitkan dengan kualitas keimanan seseorang. Beliau SAW bersabda مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِالله واليَوْمِ الآخِرِ؛ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت Artinya “Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaknya berkata yang baik atau diam” HR. Bukhari dan Muslim. Semoga pesan-pesan nabi tentang keharusan menjaga lisan ini bermanfaat bagi kita semua. Sehingga kita dijadikan sebagai insan yang baik secara lisan maupun tindakan. Amin.[] Apabilakalian melihat gerhana, takbirlah, berdoalah kepada Allah, kerjakan shalat dan bersedekalah wahai umat Muhammad," (HR Muslim). Syekh Taqiyuddin Al-Hishni dalam Kifayatul Akhyar mengutip pesan penting Rasulullah SAW untuk umatnya dalam khutbah gerhana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. orang yang melakukan shalat sunnah
Pesan Nabi Muhammad untuk Muadz. Foto Perjalanan hijrah Nabi Muhammad bersama Abu Bakar dari Makkah ke Madinah ilustrasi. JAKARTA-Abdillah Firmanzah Hasan dalam bukunya Ensiklopedia Amalan Nabi SAW Kematian, Ahlakul Karimah, Dzikir dan Doa, mengatakan, Rasulullah SAW sangat menaruh perhatian lebih terhadap ucapan lisan umatnya. Karena dengan lisanlah surga dan neraka seseorang ditentukan. Rasulullah SAW pernah menasehati Muadz Bin Jabal ra? "Maukah aku beritahu kepadamu tentang kunci semua perkara itu?" Jawab "ya, wahai Rasulullah." Maka beliau memegang lidahnya dan bersabda, "Jagalah ini." Aku bertanya "Wahai Rasulullah, apakah kami dituntut disiksa karena apa yang kami katakan?" Maka beliau bersabda, "Celaka engkau. Adakah yang menjadikan orang diseret mukanya atau ada yang meriwayatkan batang hidungnya di dalam neraka selain ucapan lisan mereka. HR Tirmidzi.Beliau juga bersabda, "Sesungguhnya ada seorang hamba yang berbicara dengan suatu perkataan yang tidak dipikirkan bahayanya terlebih dahulu, sehingga membuatnya dilempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak antara timur dan barat." HR Bukhari dan Muslim. Abdillah Firmanzah Hasan menyampaikan, hadits di atas menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati dalam perkataan kita. Maka dari itu sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu manfaat dan mudhorotnya atas apa yang akan sampai lisa itu menggelincirkan dan menyakitkan orang yang mendengarnya. Berapa banyak konflik dan perselisihan yang mengemuka akibat ketidakmampuan menjaga lisan. "Sebaliknya, jika apa yang diucapkan memberi manfaat positif secara duniawi dan ukhrawi maka Allah memberi keutamaan berupa surganya," yang diriwayatkan dari Sahl bin Saad menyebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda. "Barang siapa saja yang menjamin bagiku terjaganya sesuatu yang berada di antara dua tulang rahangnya lidahnya ada sesuatu yang berada di antara dua kaki kemaluannya aku menjamin surga baginya. Hadits Bukhari.
PesanMaulid Nabi Muhammad SAW dari DPRD Inhu Senin, 1 November 2021 15:00 WIB. Ketua DPRD Inhu saat memberikan sambutan di maulid Nabi Muhammad SAW 1443 H, Senin (1/11/20211) (ANTARA/dok) Maulid adalah lahirnya Nabi Muhammad SAW. Sebagai umatnya, harus selalu mengingat agar tidak lupa nabi junjungannya. Apresiasi tinggi kepada semua

— Sejak dulu manusia sudah bertaya-tanya dengan heran dan penuh keraguan tentang keberadaan rasul sebagai utusan Allah SWT. Kaum Nabi Nuh misalnya, pada surat Al Araf ayat 69 digambarkan bahwa kaum Nabi Nuh tidak mepercayai dan heran terhadap nabi Nuh yang diutus sebagai pembawa peringatan. أَوَعَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَىٰ رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ ۚ وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً ۖ فَاذْكُرُوا آلَاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Apakah kamu tidak percaya dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi peringatan kepadamu? Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti yang berkuasa sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu daripada kaum Nuh itu. Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan.” Begitupun dengan orang-orang Arab jahiliyah, pada surat Qaf ayat 2 diterangkan bagaimana mereka heran dan meragukan nabi Muhammad sebagai Rasul. Bahkan mereka justru mengolok-olok Rasulullah. بَلْ عَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ فَقَالَ الْكَافِرُونَ هَٰذَا شَيْءٌ عَجِيبٌ “Mereka tidak menerimanya bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari kalangan mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir "Ini adalah suatu yang amat ajaib." Pakar tafsir Alquran yang juga pendiri Pusat Studi Alquran PSQ Jakarta, Prof Muhammad Quraish Shihab, menjelaskan seseorang yang percaya bahwa Allah SWT tidak mungkin membiarkan manusia tanpa bimbingan pasti lah mempercayai adanya Rasul. Dia menjelaskan, tidak mungkin Allah tidak membimbing atau memberi tahu bagaimana manusia menjalani hidup di muka bumi. Maka Allah mengutus para rasul kepada manusia di setiap zamannya untuk memberi petunjuk dan bimbingan agar manusia mengenal dan mengimani Allah dan menjalankan ketentuan-ketentuanNya di bumi. Untuk menjawab keheranan yang muncul dalam diri manusia tentang kerasulan, maka semua rasul membawa bukti kenenaran yang dinamakan dengan mukjizat. Prof Quraish menjelaskan mukjizat adalah sesuatu yang luar biasa yang disodorkan para nabi dan rasul untuk ditantangkan kepada orang-orang yang tidak percaya padanya. Prof Quraish menerangkan bukti-bukti kerasulan yang diberikan Allah untuk menjawab keraguan manusia menyesuaikan dengan perkembangan manusia pada saat itu. Sebelum Nabi Muhammad diutus, mukjizat para rasul terdahulu menurut Prof Qhraish bersifat materil atau bisa diraba dan dilihat. Semisal Nabi Ibrahim yang tak selamat dari dibakar api, Nabi Musa yang tongkatnya berubah menjadi ular, atau pun Nabi Isa yang menghidupkan manusia. Akan tetapi Alquran sebagai mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad mengungkap semua hal-hal, bahkan tentang hal-hal inmateriil yang kerap menjadi pertanyaan manusia semisal tentang Hari Kiamat sebagaimana digambarkan pada surat al Mulk ayat 25-26. Namun Prof Quraish Shihab mengatakan setiap nabi dan rasul mempunyai kesamaan yakni mencintai umatnya. "Jadi semua punya bukti, hanya bukti itu disesuaikan dengan perkembangan masyarakatnya. Dari semua persamaan itu, nabi itu sangat kasih kepada umatnya. Ini syarat sebenarnya, syarat seseorang untuk memimpin itu harus kasih pada umatnya. Kalau tidak kasih tifak wajar jadi pemimpin," kata Prof Quraish dalam kajian virtual yang disiarakan akun resminya beberapa waktu lalu. Meski setiap nabi mencintai dan mengasihi umatnya, namun menurut Prof Quraish, kecintaan dan kasih sayang Rasulullah pada umatnya lebih besar dibanding para nabi dan rasul sebelumnya. Rasulullah tidak berkenan umatnya mendapatkan azab sekalipun mereka menolak seruannya. Tapi Rasul justru mendoakan agar suatu saat Allah SWT memberikan hidayah. "Satu-satunya sifat rahim yang diberikan kepada manusia hanya pada Nabi Muhammad. 114 kali kata rahim dalam Alquran, 113 menunjuk kepada Allah satu menunjuk kepada nabi Muhammad. Karena kasihnya itulah, maka nabi tidak pernah dendam," katanya. Kasih sayang Rasulullah pada umatnya dapat terlihat ketika Nabi berada di Thaif. Kedatangan Nabi ke Tahif tak lepas dari kondisi Makkah yang semakin tidak aman bagi Nabi terlebih setelah Nabi ditinggal wafat Khadijah dan Abu Thalib. Menurut Prof Quraish di antara alasan mengapa Nabi memilih pergi ke Thaif karena adalah terdapat suku Tsaqif yang memiliki hubungan tak harmonis atau bertentangan dengan suku Quraisy di Makkah. Selain itu Nabi juga memiliki keterkaitan dengan orang Tahif karena semasa kecil disusui Halimatus Sadiyah di kota itu. Menurut Prof Quraish, Rasulullah harus menempuh perjalanan 140 kilometer dari Makkah ke Thaif berjalan kaki dengan segala halang rintang dalam perjalanan. Sesampainya di Thaif, orang-orang di sana justru menolak keberadaan Nabi dan mengusirnya. Mereka bahkan melempari nabi yang kala itu didampingi Zaid bin Tsabit dengan batu. Karena peristiwa itu, malaikat pun menawarkan kepada Rasulullah bantuan. Nalaikat penjaga gunung bersiap menimpakan gunung ke orang-orang Taif bila Rasulullah menghendakinya. Akan tetapi Rasulullah tidak menghendakinya dan justru mendoakan agar mereka dan anak keturunannya kelak mendapatkan hidayah Allah. "Bahwa Allah ingin menyempurnakan agamanya, tapi Dia ingin diperjuangkan ini agama. Dia ingin manusia terlibat langsung dalam upaya mencapai kehendak Allah melalui upaya manusia. Jadi nabi Muhammad itu sangat sayang, sangat kasih," katanya. sumber Harian Republika

KisahNabi Muhammad SAW Dari Lahir Sampai Wafat Lengkap Nabi Muhammad SAW merupakan satu dari 25 nabi yang wajib sepatutnya diketahui oleh umat islam. Akan tetapi, Nabi Muhammad memiliki perbedaan diantara 25 nabi sebelumnya. Beliau memiliki gelar Rasul dimana gelar tersebut merupakan bukti bahwa beliau adalah utusan Allah yang diberi amanah untuk menyampaikan pesan-pesan Allah - Ketika Rasulullah SAW wafat, jasad beliau ditutupi oleh kain oleh para sahabat. Bagaimana pandangan ulama terkait hal ini? Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa begitu Rasulullah SAW wafat maka jasad beliau yang suci ditutup dengan kain berwarna hitam. Tentu saja, menurut Prof Quraish, kain warna hitam itu merupakan suatu hal yang kebetulan, bukan tanda berkabung, sebagaimana warna tersebut menjadi pilihan sementara orang dewasa ini. Dijelaskan bahwa Sayyidah Aisyah dalam riwayat yang menyatakan bahwa Nabi SAW wafat di pangkuannya, mengambil bantal lalu meletakkan kepala Rasulullah SAW di bantal itu. Sambil kemudian beliau dengan suara keras menyampaikan berita duka itu kepada hadirin yang datang di sekelilingnya. Adapun putri Nabi, Fatimah Az-Zahra, begitu mendengar berita duka tentang ayahnya dari Sayyidah Aisyah, ia berkata Ya abatah… ajaaba Rabban da’aahu/Aduhai ayahku, Tuhan menerima doanya Ya abatah… jannatul-firdausi ma’wa’waahu/Aduhai ayahku, surga Firdaus tempatnya Ya abatah… ila Jibrila nan’aahu/Aduhai ayahku, kepada Jibril kami menyampaikan sungkawa Perkataan Fatimah Azzahra di atas merupakan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kadar haditsnya shahih. Demikianlah Rasulullah SAW wafat di mana akhir pesan beliau secara utama adalah tentang shalat, dan tentunya beliau juga meninggalkan teladan mulia yang tiada terkira. Pesan Rasulullah sebelum wafat, “As-shalatu wa maa malakat aimanukum." Yang artinya “Perhatikanlah shalat, demikian juga orang-orang yang kamu kuasai wanita dan hamba sahaya,”. Dengan pesan tersebut, semoga umat Muslim saat ini mampu meneladani sikap Rasulullah dan mampu menjalankan pesan itu dengan sekuat tenaga.

NabiMuhammad Saw juga menganjurkan umatnya untuk bersabar ketika menghadapi wabah penyakit. Pernah ketika menghadapi wabah penyakit Thaun, Rasulullah bersabda; "Tha'un merupakan azab yang ditimpakan kepada siapa saja yang Allah kehendaki. Kemudian Dia jadikan rahmat kepada kaum Mukminin." (HR. Bukhari).

Khutbah I الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ، فيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَالَى بِفِعْلِ الطَّاعَاتِ فَقَدْ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah, Mari sama-sama kita meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah dengan senantiasa melaksanakan segala perintahnya dan berusaha secara maksimal meninggalkan segala laranganNya. Sebab, dengan taqwa inilah, semoga kelak kita menjadi penghuni surga, amin ya rabbal alamin. Kemuliaan bulan Dzulhijjah sebagaimana dijelaskan oleh Al Allamah Syaikh Abdul Hamid dalam kitab Kanzun Najah was Surur karena di dalamnya terdapat kewajiban haji rukun Islam. Dalam bulan Dzulhijjah, semua doa akan dikabulkan oleh Allah. Maka Allah mengabadikan kemulian sepuluh hari Dzulhijjah dalam Al Qur’an وَالْفَجْرِ، وَلَيَالٍ عَشْرٍ Artinya “Demi fajar. Dan malam yang sepuluh.” QS. Al Fajr 1-2 Ulama berbeda pendapat dalam memaknai ayat ini Malam yang sepuluh itu ialah malam sepuluh terakhir dari bulan Ramadhan. Dan adapula yang mengatakan sepuluh yang pertama dari bulan Muharram,termasuk di dalamnya hari Asyura. Sedangkan Imam Suyuthi mengatakan bahwa malam sepuluh itu ialah sepuluh malam pertama bulan Dzulhijjah. Pendapat mengenai sepuluh malam Dzulhijjah dalam Surat Al Fajr ditegaskan pula oleh Syaikh Muhammad bin Nashiruddin Addimasyqi Asy Syafi’i “Ayat walayalin aysr menggunakan kalimat nakirah umum karena malam-malam itu adalah paling utamanya malam dalam setahun. Maka pendapat bahwa itu sepuluh malam Dzulhijjah sangat sohih dan masyhur. Para ulama menjelaskan bahwa fajar itu adalah fajar hari Arafah dan yang dimaksud malam sepuluh adalah sepuluh malam Dzulhijjah.” Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah, Salah satu pesan penting yang dapat kita ambil dari peristiwa Idul Adha di bulan Dzulhijjah ini adalah mengenai khutbah Rasulullah Muhammad ﷺ saat berkhutbah di depan para shahabatnya. Dalam kitab Khutubatun Nabi Rasulillah disampaikan bahwasanya Nabi Muhammad ﷺ bersabda عن ابن عباس رضي الله عنه ان رسول الله صلى الله عليه وسلم خطب الناس يوم النحر فقال يا ايها الناس اي يوم هذا؟ قالوا يوم حرام قال فاي بلد هذا؟ قالوا بلد حرام قال فاي شهر هذا قالوا شهر حرام. قال فان دماءكم واموالكم واعراضكم عليكم حرام كحرمة يومكم هذا في بلدكم هذا وفي شهركم هذا Artinya Hadits dari Ibnu Abbas RA, sesungguhnya Rasulullah ﷺ berkhutbah kepada para umatnya pada hari Idul Qurban. Nabi bersabda “Wahai para manusia, hari apakah ini? Mereka menjawab Ini ini haram. Wahai para manusia, negara apakah ini? Mereka menjawab Ini negara para manusia, bulan apakah ini? Mereka menjawab Ini bulan haram.” Nabi Muhammad bersabda lagi “Sesungguhnya darahmu, hartamu dan anggota tubuhmu itu haram sebagaimana keharaman hari ini, di negara ini dan bulan ini. HR Imam Bukhari Kalimat Rasulullah dalam khutbah itu diulang-ulang dan dilanjutkan dengan doa dan penegasan bahwa khutbah itu sebagai wasiyat pada umatnya. Bahkan Nabi Muhammad ﷺ menegaskan bahwa sudah tidak ada lagi pertumpahan darah antara umat Islam dengan kaum kafir setelah hari Idul Qurban itu. Dari hadits tersebut di atas, sebagai umat Islam yang merasakan nikmatnya hidup di Indonesia yang telah merdeka 76 tahun, dapat mengambil tiga pesan Rasulullah dimaksud Pertama, seorang pemimpin umat Islam harus berkomunikasi dan selalu membimbing umatnya. Salah satu cara komunikasi itu yakni dengan mengingatkan betapa pentingnya hari dan bulan yang mulia dan diharamkan oleh Allah. Memperingati hari dan bulan haram adalah dengan melaksanakan sunnah Rasulullah berpuasa, bertaqarrub dan beramal sosial secara istiqamah. Dan di bulan haram, tidak diperbolehkan perang beradu fisik dan menebar fitnah Kedua, di dalam sebuah kemulian ada tempat hidup yang selalu digunakan untuk beribadah, Nabi menyebutnya dengan kata balad. Kata balad dalam Kamus Al Munawwir karya KH Ahmad Warson Munawwir yang telah dikoreksi KH Ali Ma’shum dan KH Zainal Abidin Munawwir bermakna daerah, negeri, desa, kampung, tanah air. Jika Nabi Muhammad ﷺ menyebut kata balad dalam khutbah idul adha, maka perlu kita ambil hikmah bahwa betapa cintanya Nabi Muhammad kepada tanah airnya sesuai dengan firman Allah إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَىٰ مَعَادٍ ۚ قُلْ رَبِّي أَعْلَمُ مَنْ جَاءَ بِالْهُدَىٰ وَمَنْ هُوَ فِي ضَلَالٍ مُبِينٍ Artinya “Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu melaksanakan hukum-hukum Al Quran, benar-benar akan mengembalikan kamu ke tempat kembali Makkah. Katakanlah "Tuhanku mengetahui orang yang membawa petunjuk dan orang yang dalam kesesatan yang nyata". QS. Al Qashah 85 Ketiga, betapa pentingnya menjadikan Islam sebagai agama yang mendorong lahirnya perdamaian, bukan agama kekerasan penuh peperangan. Sejarah perintah berqurban kepada Nabi Ibrahim yang diminta menyembelih putranya Nabi Ismail dan kemudian diganti domba adalah sebuah bukti bahwa Islam sangat melindungi hak asasi manusia dan cinta perdamaian. Al Qur’an mencatat sejarah ini sebagai bentuk penyempurnaan manusia berbakti pada Allah Surat As Shaffat ayat 102 فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ Syaikh Utsman bin Hasan Al Khaubawi dalam kitab Durratun Nashihin memberikan penjelasan bahwa perjalanan Nabi Ibrahim dari negeri Syam hingga Makkah dalam mengikuti perintah Allah diabadikan dalam rangkaian ibadah sunnah puasa Tarwiyah yataraw, memikirkan diri atas mimpi menyembelih anaknya dan puasa Arafah arafa, tahu dan yakin bahwa mimpi itu dari Allah. Arafah juga menjadi tempat puncak ibadah haji. Dan kemudian hari kesepuluh Dzulhijjah menjadi penyembelihan nahr. Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah, Rasa syukur Nabi Ibrahim atas tidak jadinya menyembelih putranya, diganti dengan menyembelih kambing, 300 lembu dan 100 unta demi taat kepada Allah. Jelas sekali bahwa qurban ini menjadi ibadah sosial yang sangat mengangkat derajat para peternak hewan dan menjadi bukti emansipasi kepada kaum dlu’afa yang menerima manfaat pembagian daging qurban. Di penghujung khutbah ini perlu ditegaskan kembali pentingnya umat Islam memuliakan agama dengan cara mengikuti seluruh perintah Allah. Umat Islam yang sudah kaya harta, diwajibkan untuk haji ke baitullah. Termasuk disunnahkan melaksakanakan qurban. Allah berfirman إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ، فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ، إِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْأَبْتَرُ Artinya “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu Dialah yang terputus.” QS. Al Kautsar 1-3 Hal terpenting lainnya adalah tentang memanusiakan bangsa dengan cara yang tepat mencintai tanah air hubbul wathan. Kita tahu bahwa Makkah yang disanjung oleh Nabi Muhammad sebagai titik sejarah peradaban. Bahkan di sekeliling Ka’bah antara hajar aswad, makam Ibrahim dan sumur Zamzam ada makam Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Syu’aib, Nabi Shalih dan 99 Nabi lainnya kitab Manasik Hajikarya Syaikh Shalih bin Umar Assamarani. Dengan cara Nabi mencintai Makkah dan Madinah, maka kita pun bangsa Indonesia juga sangat perlu mencintai negeri tanah air ini dengan menjadikan negeri yang damai, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Nabi Muhammad menyempurnakan syariat Islam dengan kesempurnaan iman melalui cinta tanah air. Termasuk di usia 30 tahun, Nabi Muhammad berhasil menyatukan Makkah dengan peletakan hajar aswad di samping pintu Ka’bah. Ma’asyiral muslimin hafidhakumullah, Mengakhiri hari jumat di bulan Dzulhijjah tahun ini, mari kita tetap teguhkan bahwa agama Islam yang kita anut menjadi Islam rahmatan lil alamin, agama penebar kasih sayang. Dan mari kita isi, hari demi hari hidup di Indonesia dengan teguh memegang ajaran agama Islam dan cinta tanah air dalam rangka menyempurnakan keimanan kita. جعلنا الله وإياكم من والفائزين الامنين وادخلنا واياكم في زمرة عباده الصالحين اعوذ بالله من الشيطان الرجيم وقال اني ذاهب الى ربي سيهدين رب هب لي من الصالحين وقل رب اغفر وارحم وانت خير راحمين Khutbah II اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ Penulis M. Rikza Chamami, Sumber NU Online Pesanterakhir Rasulullah SAW kepada kita umatnya. Unknown. KHUTBAH TERAKHIR NABI MUHAMMAD S.A.W: (Lembah Uranah, Arafat, 9 Dzulhijjah, 10 H) Wahai manusia, dengarkanlah dengan sungguh-sungguh, karena aku tidak tahu. apakah setelah tahun ini, aku masih akan berada di. antara kalian. Karena itu.

Oleh Bahron Ansori, Redaktur MINA Suatu hari, Nabi Shallahu Alaihi Wasallam pernah bersabda kepada Abu Dzar Jundub bin Junadah, “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada. Ikutilah perbuatan jelek dengan perbuatan baik niscaya kebaikan akan menghapusnya dan pergaulilah manusia dengan budi pekerti yang mulia.” HR. At-Tirmidzi dalam Sunannya, Kitabul Birri Washshilah, hadits no. 1987. At-Tirmidzi mengatakan Hadits ini hasan shahih. Asy-Syaikh Al-Albani menghasankan dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi Bila dihayati, tiga pesan Nabi di atas, sebenarnya adalah kunci dalam meraih berbagai kesuksesan hidup di dunia hingga akhirat. Namun, tidak semua insan di bumi ini tahu bahwa pesan Nabi itu adalah kunci kemenangan. Pesan-pesan di atas, sejatinya bukan hanya untuk seorang sahabat seperti Abu Dzar saja, tapi juga untuk seluruh kaum muslimin dimana pun berada, agar tunduk dan patuh kepada apa-apa yang dibawa dan disampaikan Nabi. Tujuan tiga dari wasiat Nabi itu adalah agar umat Islam bisa melaksanakannya sehingga ia akan selamat dunia akhirat. Berikut adalah sekilas uraian tentang tiga wasiat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam di atas. Pertama, ittaqillah bertakwa kepada Allah’ dimana saja berada. Sangat mudah bagi setiap lisan untuk mengucapkan kata takwa’, tapi tidak semudah mengucapkan saat kata takwa’ itu mulai di amalkan. Takwa adalah alat untuk mengukur sejauh mana keyakinan seorang hamba dalam mengamalkan setiap perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-Nya. Dengan kata lain, rasa takwa di dalam diri seorang hamba akan menunjukkan sebenar dan sebesar keimanannya kepada Allah. Karena itu, takwa menjadi key word kata kunci dalam menyelesaikan setiap permasalahan hidup. Dengan takwa itu pula, manusia jadi punya kualitas dihadapan manusia terlebih lagi di hadapan Allah Ta’ala. Banyak dalil dari al Qur’an dan as Sunnah yang meminta agar setiap hamba menjadi orang yang bertakwa. Takwa adalah sebuah wasiat yang mengandung inti pengamalan atas hak-hak Allah dan kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan seorang hamba. Tentang takwa itu, Umar bin Abdul Aziz mengatakan, “Takwa kepada Allah adalah meninggalkan apa yang Allah haramkan dan melaksanakan apa yang Ia wajibkan.” Jamiul Ulum wal Hikam, 1/400 Allah berfirman juga telah berfirman tentang sifat orang-orang yang bertakwa dalam al Quran surat al Baqarah ayat 177 yang artinya, “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir yang memerlukan pertolongan dan orang-orang yang meminta-minta; dan memerdekakan hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan, dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar imannya; dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” Qs. Al-Baqarah 177 Kedua, melakukan amal kebaikan setelah melakukan dosa dan kesalahan. Beruntung sekali orang yang selalu punya niat baik di hatinya, dan berusaha untuk senantiasa berbuat baik kepada semua makhluk Allah Ta’ala. Sebagai manusia sempurna banyak salah dan dosa, maka sewajarnya manusia itu selalu ingat kepada Allah Ta’ala dengan berzikir selepas melakukan kesalahan dan dosa. Salah satu zikir yang sangat dicintai Allah adalah mengucapkan istighfar’ memohon ampunan kepada Allah Ta’ala. Seperti disebut dalam sebuah hadis bahwa iman manusia itu kadang naik dan kadang turun. Maka saat iman itu turun, saat itu pula banyak manusia yang tergelincir dalam kubangan dosa dan maksiat. Dosa dan maksiat akan menjadi hijab dinding pembatas bagi seorang hamba untuk bisa dekat kepada Allah. Karena itu, berbuat baik istighfar atau melakukan kebaikan selepas melakukan kesalahan adalah jalan terbaik agar iman itu bercahaya kembali. Tentang perbuatan baik itu, Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang pagi dan petang dan pada bagian permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan dosa perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.” Qs. Hud 114. Ayat di atas asbab turunnya karena ada sebuah kisah dari sahabat Ibnu Mas’ud yang mengatakan kala itu ada seorang lelaki mencium seorang wanita bukan mahrom. Lalu orang itu berkata, “Wahai Nabi, apakah ayat itu khusus bagiku?” Nabi menjawab, “Bagi orang yang mengamalkannya dari umatku.” HR. Bukhari, 4687 Ketiga, miliki akhlak mulia dalam setiap pergaulan. Manusia, tidak akan pernah bisa mengikat hati seseorang dengan hartanya, pangkat dan lain sebagainya. Kalau pun bisa, semua itu sifatnya hanya sementara saja tidak langgeng. Tapi, manusia bisa mengikat hati manusia dengan akhlak mulia. Sebab akhlak mulia itu ibarat besi semberani, sekali ia menarik, maka benda-benda disekitarnya akan tertarik semua. Begitu juga dalam kehidupan sehari-hari, seseorang akan dicintai oleh setiap manusi di manapun berada selama ia tetap mengedepankan akhlak mulia. Andai pun ia telah tiada, maka namanya akan tetap harum mewangi, dan tak pernah lekang di telan waktu. Lihat bagaimana akhlak Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan para sahabatnya. Meski mereka sudah tidak hidup lagi di dunia ini, tapi cahaya akhlaknya masih terus dikenang dan diteladani oleh milyaran manusia sepanjang masa. Tentang akhlak mulia itu, umat Islam tidak semestinya mencari contoh lain selain dari Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Kemuliaan akhlak Nabi sampai di puji dan diabadikan oleh Allah Ta’ala dalam al Quran. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik.” Qs. Al-Ahzab 21 Bahkan, tentang akhlak mulia itu, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam sendiri sudah bersabda, “Sesungguhnya aku diutus oleh Allah untuk menyempurnakan akhlak yang baik.” HR. Al-Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad. Asy-Syaikh Al-Albani t menshahihkannya dalam Shahih Al-Adab Berakhlak mulia dalam kehidupan bermasyarakat adalah bukti nyata dari benarnya keimanan, lurusnya tauhid dan kokohnya amalan. Baik buruknya iman dan amal seseorang, akan terlihat bagaimana wujud akhlaknya. Maka tak heran, orang yang berakhlak mulia berbudi luhur akan mendapatkan kecintaan manusia lain. Di antara contoh akhlak mulia antara lain; silaturahim, memaafkan kesalahan orang lain, berkata baik, benar dan lemah lembut, sopan santun dalam segala hal, rendah hati, tidak banyak membuat-buat perkataan yang sifatnya ujub, termasuk selalu berwajah ceria dihadapan saudara sesama muslim lainnya merupakan akhlak mulia. Ibnul Mubarak pernah berkata, “Salah satu bentuk akhlak mulia adalah wajah yang selalu berseri, memberikan kebaikan, dan mencegah diri dari menyakiti orang.” Jamiul Ulum wal Hikam 1/457. Semoga Allah Ta’ala menguatkan hati kita untuk selalu berakhlak mulia, walaupun dengan berwajah cerah, ceria saat berjumpa sesama muslim lainnya. Dengan begitu, rasa kasih dan sayang manusia kepada kita akan akan menjadi wasilah turunnya rahmat dari Allah, wallahua’lam. A/RS3/RI-1 Mi’raj News Agency MINA

Segalapuji hanya milik Allah Rabb semesta alam dan shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Buku ini berisi pesan-pesan Rasulullah shalallahu alaihi wa salam pada saat-saat akhir kehidupan Beliau. Sunnguh banyak nasihat yang telah Rasulullah shalallahu alaihi wa salam sampaikan pada umatnya, baik yang berkaitan dengan masalah - Nabi Muhammad SAW telah menunjukan jalan yang baik dan benar untuk umat manusia agar selamat di dunia dan akhirat. Dengan mematuhi ajaran agama Islam yang dibawa dan diajarkan Rasulullah SAW, umat manusia akan selamat di dunia dan hidupnya, Rasulullah SAW pernah memberi lima pesan kepada umat manusia melalui Abu Hurairah. Lima pesan Nabi Muhammad SAW ini untuk diajarkan dan diamalkan. حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ الصَّوَّافُ الْبَصْرِيُّ حَدَّثَنَا جَعْفَرُ بْنُ سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي طَارِقٍ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ يَأْخُذُ عَنِّي هَؤُلَاءِ الْكَلِمَاتِ فَيَعْمَلُ بِهِنَّ أَوْ يُعَلِّمُ مَنْ يَعْمَلُ بِهِنَّ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ فَقُلْتُ أَنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ فَأَخَذَ بِيَدِي فَعَدَّ خَمْسًا وَقَالَ اتَّقِ الْمَحَارِمَ تَكُنْ أَعْبَدَ النَّاسِ وَارْضَ بِمَا قَسَمَ اللَّهُ لَكَ تَكُنْ أَغْنَى النَّاسِ وَأَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ تَكُنْ مُؤْمِنًا وَأَحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ تَكُنْ مُسْلِمًا وَلَا تُكْثِرْ الضَّحِكَ فَإِنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكِ تُمِيتُ الْقَلْبَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ جَعْفَرِ بْنِ سُلَيْمَانَ وَالْحَسَنُ لَمْ يَسْمَعْ مِنْ أَبِي هُرَيْرَةَ شَيْئًا هَكَذَا رُوِيَ عَنْ أَيُّوبَ وَيُونُسَ بْنِ عُبَيْدٍ وَعَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ قَالُوا لَمْ يَسْمَعْ الْحَسَنُ مِنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَرَوَى أَبُو عُبَيْدَةَ النَّاجِيُّ عَنْ الْحَسَنِ هَذَا الْحَدِيثَ قَوْلَهُ وَلَمْ يَذْكُرْ فِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَNabi Muhammad SAW bersabda "Siapa yang mau mengambil kalimat-kalimat ini dariku lalu mengamalkannya atau mengajarkan kepada orang yang mengamalkannya?" Abu Hurairah menjawab, "Saya, wahai Rasulullah."Kemudian Rasulullah SAW meraih tangan Abu Hurairah lalu menyebut lima hal. Pertama jagalah dirimu dari keharaman-keharaman, niscaya kamu menjadi orang yang paling ahli ibadah. Kedua terimalah pemberian Allah dengan rela, niscaya kamu menjadi orang terkaya.Ketiga berbuat baiklah terhadap tetanggamu, niscaya kamu menjadi orang mumin. Keempat cintailah sesama seperti kamu mencintai dirimu sendiri, niscaya kau menjadi orang Muslim. Kelima jangan sering tertawa karena seringnya tertawa itu mematikan hati. HR At-Tirmidzi BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Apabilakalian melihat gerhana, maka salat dan berdoalah kepada Allah," (HR Bukhari dan Muslim). Syekh Taqiyuddin Al-Hishni mengutip pesan Rasulullah SAW untuk umat Islam dalam khotbah gerhana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam khotbah tersebut, Rasulullah SAW mengingatkan umatnya untuk menjauhi zina. ZFREMl.
  • 7zkz1209e1.pages.dev/360
  • 7zkz1209e1.pages.dev/145
  • 7zkz1209e1.pages.dev/216
  • 7zkz1209e1.pages.dev/442
  • 7zkz1209e1.pages.dev/63
  • 7zkz1209e1.pages.dev/167
  • 7zkz1209e1.pages.dev/255
  • 7zkz1209e1.pages.dev/202
  • pesan nabi muhammad kepada umatnya